TULISAN : Ida Nur Laili (Isteri Cahyadi Takriawan : Aktivis PKS)
Sumber : Dijalan Dakwah Aku Menikah
Menikah sepertinya indah dan penuh bunga2 harapan.Memulai hidup dengan seseorang yang akan kita cintai sepenuh hati.Membingkai ibadah dalam kehidupan dgn sebuah rumah tangga,betapa keindahan itu tidak bisa di ungkap dengan kata2.Siapapun yg membayangkan keindahan itu pasti akan berpikir tentang pernikahan dan rumah tangga.
Tetapi menikah juga akan menyiratkan segurat kekhawatiran,mungkinkah ada seseorang yang tepat bagi saya? Bukan sahaja tetap pada pandangan fisik duniawi tapi tepat dalam semangat dan cita-cita untuk sentiasa produktif berkarya buat ummah.Meski samar dan tersembunyi,dalam lubuk hati tetaplah ada kegelisahan.
Perasaan sedemikian pasti akan menghinggapi setiap gadis,sebelum akhirnya ia terpaksa menganggukkan kepala atas ‘proposal’ pembentukan organisasi kecil bernama rumah tangga.Meningat separuh agama akan dipertaruh dalam ikatan itu,menikah dengan demikian benar2 keputusan besar yang akan mengubah hidup seseorang.Jika anda seorang muslimah,anda harus rela membuka ruang ‘intervensi’ yang mengganggu ”kemerdekaan” anda selama ini.Tiba2 ada seseorang yang punya hak untuk menanyakan kemana anda pergi,bukan sahaja bertanya tapi menyuruh atau melarang.Tiba2 sahaja ada seseorang yang berhak tahu segala tentang diri anda luar dan dalam,hingga ke emosi dan perasaan anda..sepertinya agak seram ya…
Oleh kerana itu saya serius menimbang-nimbang setelah merasa siap menikah,siapakah calon suami saya kelak? Dari kalangan manakah saya akan memberikan hak dan kepercayaan itu?Dunia macam apa yang telah,sedang dan akan dilalui oleh calaon suami saya?
Sunguh hati saya membisikkan,saya menginginkan bertemu calaon suami dalam rentang sejadah indah,di jalan dakwah!!
Malam demi malam saya bermunajat pada Allah,sekiranya sudi mentakdirkan harapan2 menjadi satu kenyataan,Puasa senin kamis,puasa daud untuk membersihkan basirah mata hati dari kilauan dunia dan bujuk rayunya.Semoga Allah mengabulkan kemantapan hati pada saat bersua dengan org yg tepat bagi saya.Alhamdulillah,jawabanya itu datang juga,sehingga tidak percaya mengiyakan seorang pemuda yang sederhana dengan impian2 besarnya buat ummah.
Sungguh ketika pemuda itu datang ke rumah orang tua saya untuk melamar saya pada awal 1991,beliau hanyalah seorang pemuda bertubuh kurus yang belum menyelesaikan kuliah.Beliau hanay mengenakan kaus T shirt dan bersandal jepit,seorang diri datang menemui orang tua saya dan sangat percaya diri meminang saya.Beliau tampak polos sekali.yang kelihatan darinya hanyalah semangat juang yang tinggi,keikhlasan untuk melakukan kebaikan dan kesederhanaan dalam penampilan.
Saya bisa memberikan kepercayaan kpd beliau untuk menjadi pemimpin dalam hidup saya,kerana saya meyakini keikhlasan dan kesungguhannya.Bukan kerana kekayaan,harta atau kedudukan duniawi yang beliau bawa,Tetapi semangat memperbaiki diri dan ummat,keyakinan diri yang terpancar kuat dari kegiatan yang dia lakukan,dan saya merasa tenang dengan kebaikan dirinya.
Pernikahan adalah sebuah fase dalam kehidupan manusia,pernikahan bukanlah terminal terakhir,bahkan menjadi awal bagi sebuah proses perubahan.Artinya anda janganlah berharap akan menemukan seseorang dengan segala sifat kesmpurnaan sesuai idealitas yang anda bangun.bahkan jika anda agak lambat mendapat proses pencerahan,proses perobahan menuju kebaikan.Bisa sahaja dimulai setelah beberapa waktu pernikahan berjalan.tak da kata terlambat..hanya bila salah pilih prose situ akan berjalan lambat,bahkan bergeser dari arah kebaikan.
Saya ingin menegaskan disini untuk anda yang bersikap perfect dan menginginkan kesempurnaan calon pasangan.Seorang gadis muslimah datang berkonsultasi dgn saya,setelah berbelasan lelaki melamarnya,tiada satu pun criteria harapannya.saya berikan nasihat cerita masa lalu saya
“jangan bayangkan pak cah (cahyadi takriawan : aktivis PKS) tahun 1991 ketika datang melamar saya,adalah pak cah yang anda lihat sekarang,dengan segala kelebihab dan kematangannya.Dulu beliau hanyalah seorang pemuda yang bersemangat untuk membuat kebaikan dengansegala kesederhanaan dan keluguannya.Kemudian kami sama2 membangun dan mengisi,membentuk sifat kesuamian atau keisterian,kebapakan atau keibuan.mematangkan konsep dan pemikiran,mengasah pemikiran dan cuba mengaplikasikannya.bereksperimen tentang pola yang tepat dalam memotivasi dan seterusnya saling melengkapi dan menyempurnakan.”
Anda jangan hanya ingin terima jadi,bahawa seorang ikhwan yg ideal dan seorang akhwat yg sempurna,datang kepada anda dan memenuhi segala criteria yg anda harapkan.Tetapi anda harus rela dan berani membangun peribadi yg diharapkan.Menerima tidak hanya kelebihannya tetapi juga kekurangan yang ada pada dirinya sebagaimana juga ada pada anda.Yang pnting anda mantap bhwa dia yang terpilih adalah seseorang yang memiliki visi dan misi yang sama.Kalau belum…cukuplah memiliki iktikad yang baik untuk membangun misi tersebut.
Ummu salamah adalah contoh muslimah unggul yang membuka ruang pencerahan kepada calon suaminya,Abu thalha.dan sejarah membuktikan Abu thalha yang tadinya belum Islam telah menjadi Mujahid Dakwah.
Modal utama untuk dinamisator perubahan dalah keyakinan diri,kesiapan untuk berubah,karakter yang kuat dan keteladanan.ditambah dgn keterampilan yg kuat untuk mengkomunikasikan idea.Apabila ada kesiapan diri untuk member dan menerima,saling berlomba untuk menuju kebaikan,
Siap berobah untuk menuju tuntunan ideal,maka anda telah memenuhi semua persyaratan untuk membangun rumah tangga yang harmoni.
No comments:
Post a Comment